Information Security Management System (ISMS) ialah satu kesatuan sistem yang disusun dengan tujuan pendekatan resiko bisnis dalam pengembangan, implementasi,
pengoperasian, pengawasan, pemeliharaan serta peningkatan keamaan informasi
perusahaan.
Informasi
perlu dilindungi keamanannya
Informasi
yang merupakan aset harus dilindungi keamanannya. Keamanan, secara umum
diartikan sebagai “quality or state of
being secure-to be free from danger” [1]. Untuk menjadi aman adalah dengan cara
dilindungi dari musuh dan bahaya. Keamanan bisa dicapai dengan beberapa
strategi yang biasa dilakukan
secara simultan atau digunakan dalam kombinasi satu dengan yang lainnya. Strategi keamanan informasi memiliki fokus dan dibangun pada masing-masing ke-khusus-annya. Contoh dari tinjauan keamanan informasi adalah:
secara simultan atau digunakan dalam kombinasi satu dengan yang lainnya. Strategi keamanan informasi memiliki fokus dan dibangun pada masing-masing ke-khusus-annya. Contoh dari tinjauan keamanan informasi adalah:
·
Physical
Security yang
memfokuskan strategi untuk mengamankan pekerja atau anggota organisasi, aset
fisik, dan tempat kerja dari berbagai ancaman meliputi bahaya kebakaran, akses
tanpa otorisasi, dan bencana alam.
·
Personal
Security yang
overlap dengan ‘phisycal security’
dalam melindungi orang-orang dalam organisasi.
·
Operation
Security yang
memfokuskan strategi untuk mengamankan kemampuan organisasi atau perusahaan
untuk bekerja tanpa gangguan.
·
Communications
Security
yang bertujuan mengamankan media komunikasi, teknologi komunikasi dan isinya,
serta kemampuan untuk memanfaatkan alat ini untuk mencapai tujuan organisasi.
·
Network
Security
yang memfokuskan pada pengamanan peralatan jaringan data organisasi,
jaringannya dan isinya, serta kemampuan untuk menggunakan jaringan tersebut
dalam memenuhi fungsi komunikasi data organisasi.
Masing-masing komponen di atas berkontribusi dalam program keamanan
informasi secara keseluruhan. Keamanan informasi adalah perlindungan informasi
termasuk sistem dan perangkat yang digunakan, menyimpan, dan mengirimkannya
[2]. Keamanan informasi melindungi informasi dari berbagai ancaman untuk
menjamin kelangsungan usaha, meminimalisasi kerusakan akibat terjadinya
ancaman, mempercepat kembalinya investasi dan peluang usaha [3].
Aspek Lain
Keamanan Informasi
Keamanan
informasi memiliki beberapa aspek yang harus dipahami untuk dapat diterapkan.
Beberapa aspek tersebut, tiga yang pertama disebut C.I.A (Confidentiality, Integrity & Availability) ”triangle model” [Gambar Elemen-elemen keamanan informasi], seperti yang diuraikan pada point 3.1
Keamanan Informasi (pembahasan sebelumnya).
Aspek yang lain disebutkan oleh Dr.
Michael E.Whitman dan Herbert J. Mattord dalam bukunya Management Of
Information Security adalah:
·
Privacy
Informasi
yang dikumpulkan, digunakan, dan disimpan oleh organisasi adalah dipergunakan
hanya untuk tujuan tertentu, khusus bagi pemilik data saat informasi ini
dikumpulkan. Privacy menjamin
keamanan data bagi pemilik.
·
Identification
Sistem
informasi memiliki karakteristik identifikasi jika bisa mengenali individu
pengguna. Identifikasi adalah langkah pertama dalam memperoleh hak akses ke
informasi yang diamankan. Identifikasi secara umum dilakukan dalam penggunaan user name atau user ID.
·
Authentication
Autentikasi
terjadi pada saat sistem dapat membuktikan bahwa pengguna memang benar-benar
orang yang memiliki identitas yang mereka klaim.
·
Authorization
Setelah
identitas pengguna diautentikasi, sebuah proses yang disebut autorisasi
memberikan jaminan bahwa pengguna (manusia ataupun komputer) telah mendapatkan
autorisasi secara spesifik dan jelas untuk mengakses, mengubah, atau menghapus
isi dari aset informasi.
·
Accountability
Karakteristik ini dipenuhi jika sebuah sistem
dapat menyajikan data semua aktifitas terhadap aset informasi yang telah
dilakukan, dan siapa yang melakukan aktifitas itu.
0 komentar:
Posting Komentar